Mengenal Kerajaan Kanjuruhan: Cikal Bakal Kota Malang

Mengenal Kerajaan Kanjuruhan, Cikal Bakal Kota Malang. Kota Malang yang kini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata dan pendidikan terkemuka di Jawa Timur ternyata menyimpan sejarah panjang yang mengakar sejak zaman kerajaan kuno. Salah satu kerajaan tertua yang pernah berdiri di wilayah ini adalah Kerajaan Kanjuruhan, yang diyakini menjadi cikal bakal lahirnya Kota Malang.

Meski tidak sebesar Majapahit atau Singasari, Kerajaan Kanjuruhan memiliki peran penting dalam Cikal Bakal Kota Malang, membentuk peradaban awal masyarakat Jawa Timur, khususnya di daerah Malang Raya.

Baca juga: Sejarah Kota Malang: Dari Kerajaan Kuno hingga Kota Wisata Modern

Kali ini kita akan mengenal lebih dalam sejarah, struktur kekuasaan, peninggalan, hingga pengaruh budaya Kerajaan Kanjuruhan yang masih terasa hingga kini. Simak ulasannya berikut ini.


Sejarah Berdirinya Kerajaan Kanjuruhan

Kerajaan Kanjuruhan merupakan kerajaan Hindu yang berdiri sekitar abad ke-8 Masehi. Keberadaan kerajaan ini pertama kali diketahui melalui prasasti Dinoyo yang ditemukan di Kelurahan Merjosari, Kota Malang, dan bertanggal 682 Saka atau sekitar 760 Masehi. Prasasti ini ditulis dalam aksara Jawa Kuno dan bahasa Sanskerta, menandakan bahwa peradaban saat itu sudah mengenal sistem tulis-menulis dan struktur pemerintahan yang tertata.

Dalam prasasti Dinoyo disebutkan seorang raja bernama Gajayana, putra dari Raja Dewasimba, yang memimpin Kerajaan Kanjuruhan. Raja Gajayana dikenal sebagai pemimpin bijak dan religius. Ia memeluk agama Hindu (aliran Siwa) dan dikenal sangat mendukung kegiatan keagamaan.


Letak Kerajaan Kanjuruhan

Meskipun tidak ada peta pasti yang menggambarkan wilayah kekuasaan Kerajaan Kanjuruhan, para sejarawan sepakat bahwa pusat kerajaannya berada di wilayah yang kini dikenal sebagai Kota Malang. Beberapa bukti arkeologis seperti candi, prasasti, dan artefak ditemukan di berbagai titik di Malang Raya, menguatkan dugaan bahwa Malang memang dulunya merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Kanjuruhan.

Lokasi geografis yang strategis, berada di dataran tinggi yang sejuk dan subur, menjadikan wilayah ini ideal untuk berkembangnya peradaban awal. Sungai-sungai yang melintasi wilayah Malang juga sangat mendukung pertanian, perdagangan, dan kehidupan masyarakat kala itu.


Prasasti Dinoyo: Bukti Keemasan Kanjuruhan

Prasasti Dinoyo menjadi sumber sejarah utama tentang Kerajaan Kanjuruhan. Prasasti ini menyebutkan pembangunan sebuah candi untuk dewa Siwa yang disebut Candi Agung Amrttalbhumi. Candi ini didirikan oleh Raja Gajayana untuk menghormati arwah ayahandanya, Dewasimba.

Isi prasasti mengungkapkan bahwa Kerajaan Kanjuruhan memiliki pemerintahan yang terorganisir, masyarakat agraris yang makmur, dan kehidupan spiritual yang kuat. Raja Gajayana disebut telah menggantikan arca dewa dari bahan batu biasa menjadi arca perunggu, sebuah kemajuan teknologi metalurgi pada zamannya.


Sistem Pemerintahan dan Kehidupan Sosial

Kerajaan Kanjuruhan dipimpin oleh raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Namun, pemerintahan juga melibatkan tokoh-tokoh agama dan bangsawan dalam pengambilan keputusan. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakatnya hidup dalam tatanan agraris, dengan pertanian dan peternakan sebagai mata pencaharian utama.

Selain itu, kehidupan spiritual sangat penting dalam struktur sosial masyarakat Kanjuruhan. Dewa Siwa menjadi pusat pemujaan, dan banyak kegiatan keagamaan dilangsungkan secara rutin. Ini tercermin dari banyaknya bangunan suci yang dibangun serta prasasti yang memuat doa dan mantra.


Warisan Budaya dan Peninggalan Arkeologis

Beberapa peninggalan yang diduga berasal dari masa Kerajaan Kanjuruhan masih bisa ditemukan hingga hari ini, di antaranya:

  • Candi Badut
    Terletak di Karangbesuki, Kota Malang, Candi Badut diyakini merupakan candi tertua di Jawa Timur. Arsitekturnya mirip dengan gaya candi-candi India Selatan, menegaskan pengaruh Hindu kuat pada masa itu. Candi ini dipercaya merupakan bagian dari kompleks keagamaan Kerajaan Kanjuruhan.
  • Prasasti Dinoyo
    Prasasti yang kini disimpan di Museum Mpu Purwa ini menjadi bukti tertulis keberadaan Kerajaan Kanjuruhan dan aktivitas spiritual raja-raja di masa itu.
  • Arca Siwa dan Artefak
    Beberapa arca dan patung dewa Siwa serta simbol-simbol Hindu ditemukan di sekitar Malang. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Kanjuruhan sangat religius dan terorganisir dalam pembangunan spiritual.

Baca juga: 5 Makanan Khas Lamongan yang Wajib Dicoba


Peran Kerajaan Kanjuruhan dalam Sejarah Nusantara

Meskipun Kerajaan Kanjuruhan tidak sebesar kerajaan-kerajaan besar lain seperti Mataram Kuno atau Majapahit, namun peranannya sangat penting sebagai kerajaan awal di Jawa Timur. Ia membuka jalan bagi lahirnya kerajaan-kerajaan besar selanjutnya seperti Singasari dan Majapahit.

Kanjuruhan juga menunjukkan bahwa budaya tulis-menulis dan sistem kepercayaan telah berkembang jauh sebelum masa kejayaan kerajaan lain. Bahkan, struktur pemerintahan, konsep dewa-raja, serta integrasi agama dalam kehidupan masyarakat sudah diterapkan sejak abad ke-8 Masehi.


Hilangnya Kerajaan Kanjuruhan dari Sejarah

Setelah masa pemerintahan Raja Gajayana, tidak banyak informasi yang bisa dikumpulkan tentang kelanjutan Kerajaan Kanjuruhan. Sejarawan menduga bahwa kerajaan ini akhirnya melebur atau ditaklukkan oleh kerajaan lain yang lebih besar. Ada pula yang menyebutkan bahwa Kanjuruhan mungkin masuk ke dalam pengaruh atau wilayah Kerajaan Medang atau Mataram Kuno yang berkembang pesat di Jawa Tengah dan Timur.

Meski begitu, jejak budaya dan pengaruh Kerajaan Kanjuruhan masih terasa, terutama dalam nama-nama tempat, struktur masyarakat, serta peninggalan arkeologis yang masih dilestarikan.


Kanjuruhan dalam Identitas Kota Malang Modern

Nama “Kanjuruhan” masih sangat lekat dalam kehidupan masyarakat Malang hingga saat ini. Hal ini bisa dilihat dari:

  • Stadion Kanjuruhan, stadion kebanggaan warga Malang.
  • Jalan-jalan utama, seperti Jalan Gajayana dan Dinoyo.
  • Museum Mpu Purwa, yang menyimpan koleksi artefak peninggalan kerajaan kuno di Malang.

Kehadiran nama-nama ini menjadi bentuk penghormatan dan pelestarian sejarah Kanjuruhan sebagai pondasi awal lahirnya Kota Malang.

Baca juga: Cerita Rakyat dan Mitos Populer dari Trenggalek yang Masih Diyakini Hingga Kini


Pentingnya Memahami Sejarah Lokal

Memahami sejarah Kerajaan Kanjuruhan memberikan kita wawasan tentang akar budaya dan peradaban masyarakat Malang. Ini bukan sekadar nostalgia, tetapi juga menjadi pelajaran penting dalam membangun identitas, karakter, dan rasa cinta terhadap tanah kelahiran.

Pelestarian situs bersejarah, pengajaran sejarah lokal di sekolah, hingga kegiatan budaya yang mengangkat cerita kerajaan, merupakan bentuk konkret dari menjaga warisan leluhur.


Tips Singkat: Menelusuri Jejak Kerajaan Kanjuruhan

Bagi Anda yang ingin menyusuri jejak sejarah Kerajaan Kanjuruhan, berikut beberapa tips yang bisa membantu:

  1. Kunjungi Candi Badut
    Candi ini menjadi titik awal yang baik untuk memahami arsitektur dan fungsi candi pada masa Kanjuruhan.
  2. Datangi Museum Mpu Purwa
    Di museum ini terdapat koleksi prasasti, arca, dan informasi lengkap tentang kerajaan-kerajaan kuno Malang.
  3. Gunakan Pemandu Lokal
    Pemandu lokal biasanya memiliki informasi sejarah lisan dan pengetahuan mendalam yang tidak ditemukan dalam buku.
  4. Ikut Tur Edukasi
    Beberapa komunitas sejarah Malang rutin mengadakan tur sejarah yang bisa diikuti masyarakat umum.
  5. Pelajari Prasasti Dinoyo
    Memahami isi prasasti Dinoyo bisa membuka wawasan tentang struktur sosial, keagamaan, dan politik pada masa Kanjuruhan.

Penutup

Kerajaan Kanjuruhan bukan sekadar catatan sejarah, tetapi adalah akar dari identitas budaya Kota Malang. Dari prasasti, candi, hingga tradisi spiritual yang masih berlangsung, semuanya menyimpan kisah tentang bagaimana masyarakat Malang dahulu hidup, berpikir, dan membangun peradaban.

Mengenal Kanjuruhan adalah mengenali jati diri Malang yang sesungguhnya—kota dengan sejarah panjang, budaya luhur, dan semangat untuk terus maju tanpa melupakan akar leluhurnya.

Baca juga: Menelusuri Keajaiban Wisata Religi Sunan Drajat di Lamongan

  • Postingan Terkait

    Jasa Tour & Travel di Malang: Peluang, Tantangan, dan Solusi

    Jasa Tour & Travel di Malang: Peluang, Tantangan, dan Solusi

    Baca selengkapnya

    Peluang Usaha Penginapan di Malang: Guest House, hingga Villa

    Peluang Usaha Penginapan di Malang: Guest House, hingga Villa

    Baca selengkapnya

    Anda Tertinggal

    Jasa Tour & Travel di Malang: Peluang, Tantangan, dan Solusi

    Jasa Tour & Travel di Malang: Peluang, Tantangan, dan Solusi

    Peluang Usaha Penginapan di Malang: Guest House, hingga Villa

    Peluang Usaha Penginapan di Malang: Guest House, hingga Villa

    Bisnis Wisata Alam di Malang: Modal Kecil, Potensi Besar

    Bisnis Wisata Alam di Malang: Modal Kecil, Potensi Besar

    Strategi Branding untuk UMKM Makanan di Jawa Timur

    Strategi Branding untuk UMKM Makanan di Jawa Timur

    Jenis-Jenis UMKM yang Paling Sukses di Jawa Timur

    Jenis-Jenis UMKM yang Paling Sukses di Jawa Timur

    Peluang Bisnis UMKM di Jawa Timur yang Menjanjikan di 2025

    Peluang Bisnis UMKM di Jawa Timur yang Menjanjikan di 2025